Assalammu'alaikum Wr.Wb

berbagilah inspirasi dan aspirasi

Senin, 07 Desember 2009

Kurva Indiferen

Kurva indiferen adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi dari barang yang dikonsumsi oleh konsumen dengan manfaat atau kepuasan yang sama (Prof.Dr.Soeharno, 2006:40.Misalkan saja konsumen ingin mengonsumsi dua jenis produk yang berbeda kita bisa ambil contoh teh dan susu.Ketika konsumen lebih menyukai susu maka,konsumsi teh lebih rendah daripada susu. Konsumen tetap mendapat kepuasan yang sama dengan total utilitas kombinasi 2 produk tersebut yaitu sebagai minuman yang dapat menyehatkan tubuh. Jika konsumsi susu dikurangi,justru ada peningkatan konsumsi teh.Bila digambarkan bentuk kurva indiferen berslope negatif dalam artian kurva dibentuk dari sisi kiri atas lalu melengkung ke sisi kanan bawah (kira2 ada gambaran?).
Menurut Prof.Dr.Soeharno (2006:43-44) sifat2 kurva indiferen dapat dijelaskan sbb:
1. Terdapat banyak kurva indiferen U1,U2,U3..Un.Susunan kurva indiferen disebut peta indiferen.
2. Kurva indiferen yang letaknya lebih tinggi menunjukkan kepuasan yang lebih tinggi.
3. Kurva indiferen mempunyai arah(slope) yang negatif.Apabila konsumen berkeinginan untuk menambah konsumsi barang X maka konsumsi barang Y harus dikurangi untuk mendapatkan kepuasan yang sama.
4. Dua kurva indiferen tidak berpotongan.Kurva indiferen yang tinggi menggambarkan kepuasan yang lebih tinggi.Kalau dua kurva indiferen berpotongan misalnya di titik Z maka berarti kombinasi barang X dan Y yang sama akan memberikan kepuasan yang lebih tinggi.
5. Sesuai dengan sifat (3),kurva indiferen mencekung terhadap titik O.
6. Kemiringan (slope) kurva indiferensi menunjukkan Laju Substitusi Marginal(Marginal Rate of Substitution=MRS).

sumber: Teori Mikroekonomi oleh Prof.Dr.Soeharno,TS.,SU pada tahun 2006

Sabtu, 05 Desember 2009

ANALISIS PENJUALAN BUKU-BUKU ISLAM DISEKITAR KAMPUS UIN SYARIF HIDAYATULLAH

LATAR BELAKANG
Kemajuan bangsa Indonesia tidak lepas dari peran buku-buku sebagai bahan bacaan dan sumber ilmu pengetahuan bagi rakyat Indonesia. Apalagi kalau kita lihat peran buku-buku islam juga membantu dalam memajukan moral bangsa Indonesia. Contohnya novel islam ayat-ayat cinta yang bisa membawa perubahan yang berarti bagi rakyat Indonesia baik muslim maupun non muslim untuk memaknai cinta sesuai moral dan etika baik dan bukannya dengan melakukan seks bebas atau pergaulan bebas.
Dulu buku-buku islam lebih terlihat monoton baik baik dari segi terampilnya maupun isinya. Sehingga tidak banyak orang yang tertarik untuk membacanya bahkan sampai memilikinya. Selain itu, buku-buku islam terkadang terbatas penggunaannya hanya untuk kalangan pelajar-pelajar islam sebagai buku pelajaran.
Kini buku-buku islam yang beredar memiliki nilai lebih dalam menarik para pembacanya disemua kalangan yang tidak terbatas dari segi umur, pendapatan bahkan agama. Buku-buku islam yang beredarpun beragam jenis, judul, tampilan cover dan pembahasannya. Banyak penulis yang juga produktif menghasilkan karya berupa buku-buku islam. Tak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan buku-buku islam cukup tinggi pada zaman era globalisasi ini.
Kamipun tertarik untuk meneliti dan menganalisa penjualan buku-buku islam ini khususnya di kawasan kampus UIN Syarif Hidayatullah. Buku-buku islam yang kami analisa adalah buku islam umum diluar buku teks/buku wajib/buku pelajaran dan kami memilih kawasan disekitar kampus UIN karena cukup strategis. Di sekitar kampus UIN juga terdapat kampus IIQ, SEBI, dan sekolah-sekolah dari SD/MI sampai dengan SMA/MA. Selain itu penjualan buku-buku islam tersebut termasuk pada persaingan sempurna. Kami mengambil studi kasus pada toko buku islam ”Senyumuslim” di pesanggrahan. Apakah cukup layak bisnis buku-buku islam di sekitar kampus UIN?

BAB 1
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

A. Bentuk Pasar
1. Bentuk pasar dan produsen yang dipilih adalah pasar persaingan sempurna karena tidak terbatasanya jumlah produsen/penjual buku-buku islam yang berada disekitar kampus UIN.
2. Bentuk pasar konsumen yang dipilih adalah dengan mengutamakan pasar konsumen. Dimana buku yang dibeli dalam rangka pemenuhan kepuasan diri sendiri (tidak untuk dibisniskan).

B. Mengukur Permintaan dan Penawaran
1. Mengukur permintaan pasar pada tahun 2008
Q = n . p . q
Ket : Q = total permintaan pasar
n = jumlah pembeli/tahun
p = harga rata-rata satuan
q = jumlah yang dibeli oleh rata-rata pembeli/tahun

Dik : n = 1152 orang/tahun
P = Rp 25000
q = 2 buku
Dit : Q ?
Jwb : Q = 1152 x Rp 25000 x 2
Q = Rp 57600000

C. Segmentasi-Target-Posisi dipasar
Target pasar utama buku-buku islam yang dijual di toko buku islam pada awalnya adalah kampus UIN Syarif Hidayatullah dan kampus-kampus disekitarnya serta sekolah-sekolah disekitarnya. Karena spesifikasi produk yang dijual merupakan spesifikasi produk yang sudah biasa dijual disana. Selain itu, lingkungan masyarakat UIN yang mayoritas muslim memungkinkan produk tersebut laku dijual.
1. Segmentasi pasar
Untuk membedakan banyaknya pembeli buku-buku islam dengan perbedaan dalam hal seperti manfaat dari judul buku yang dicari, tingkat kebutuhan, sikap pembeli dan kemampuan membeli. Maka kami melakukan segmentasi pasar.
a) Geografis
Tingkat kabupaten, jaringan gorontalo
b) Demografis
• Usia : 10-40 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan dan laki2
c) Psikografis
• Kelas sosial yaitu pelajar, mahasiswa dan ibu rumah tangga.
• Gaya hidup yang konsumtif.
• Kepribadian yang proaktif yaitu mereka yang membeli sudah mengetahui informasi tentang buku yang akan dibeli.
d) Perilaku
Mereka yang sudah membeli di toko buku Senyum Muslim merasa puas sehingga menjadi pelanggan setia.
2. Pasar sasaran
Setelah menentukan segmen-segmen pasar, maka pangsa sasaran yang dituju dalam pemasaran buku-buku islam adalah organisasi-organisasi islam yang ada didalam kampus UIN dan kampus-kampus lain/sekolah-sekolah lain serta didaerah sekitar kampus UIN. Misalnya rohis, ikatan remaja masjid dan organisasi islam lain.
3. Posisi pasar
Berdasarkan diferensiasi produk dan keunggulan kompetitif dari toko buku lain yang sudah ada disekitar kampus seperti hanya mengkhususkan buku-buku islam umum yang dijual bukan buku teks, tidak adanya buku bajakan karena disuplai langsung dari penerbit maka kami menentukan posisi pasar produk ini sebagai produk buku islam yang berkualitas dan bermutu tinggi.

D. Situasi Persaingan Di Lingkungan Toko Buku Senyumuslim
Berikut ini tabel daftar beberapa toko buku terdekat UIN
No Nama Toko Buku Lokasi Rata-Rata Penjualan Keterangan
1. Toko Buku Dinamika Pesanggrahan 5760 buku Yang laris buku teks
2. Toko Buku Pustaka Arif Pesanggrahan 200 buku Yang laris buku Al arabiyah
3. Toko Buku Barokah Ilmu Belakang Masjid Fatullah 8640 buku

E. Sikap, Perilaku dan Kepuasan Konsumen
Oleh karena pasar konsumen produk buku-buku islam di toko buku Senyumuslim ini adalah organisasi-organisasi islam yang mayoritas kalangan mahasiswa dan pelajar, dengan demikian kajian sikap, perilaku dan kepuasan konsumen lebih kepada kemampuan penjual menyediakan buku-buku islam sesuai dengan umur mereka dan judul-judul yang menarik baik dilihat dalam hal jumlah, terbaru/ter-update,dan kualitas buku-buku islam yang dijual/best seller.

F. Manajemen Pemasarn
Dalam hal manajemen pemasaran, analisis akan megacu pada analisis persaingan dan bauran pemasaran, yaitu mengenai kebijakan produk, harga, promosi dan distribusi. Berikut ini paparannya :
1. Analisis persaingan
Pesaing-pesaing yang terdapat pada tabel sebelumnya dikategorikan sebagai pesaing langsung yang menawarkan buku-buku islam juga. Mereka memiliki target pasar yang hampir sama yaitu mahasiswa UIN dan sekitarnya. Sebenarnya kalau dilihat posisi produk mereka dipasar bahwa mereka tidak mengkhususkan menjual buku-buku islam umum saja tetapi juga buku-buku teks kuliah/sekolah. Berarti toko buku islam Senyumuslim punya karakteristik tersendiri yang hanya mengkhususkan menjual buku-buku islam umum saja. Sehingga pembeli tidak rancu dalam memnuhi kebutuhan mereka akan buku-buku islam yang lengkap yang hanya terdapat pada toko buku Senyumuslim. Selain itu juga, toko buku islam Senyumuslim telah membangun jaringan dan sasaran pada organisasi-organisasi islam. Hal ini menunjukan persaingan yang ada tidak begitu berarti yang bagi toko buku Senyumuslim
2. Bauran pemasaran
a) Kebijakan produk
Buku-buku islam yang dijual ditoko buku Senyumuslim tidak ada yang bajakan dan memiliki garansi yaitu jika buku rusak maka bisa ditukar dengan produk lain.
b) Kebijakan harga
Strategi penetapan harga berdasarkan dari harga yang ditetapkan dari penerbit. Selainitu buku-buku islam yang dijual diberikan diskon yang menarik.
c) Kebijakan promosi
Untuk memudahkan pelaksanan penjualan dilakukan usaha promosi. Berikut ini beberapa kebijakan promosi toko buku islam Senyumuslim :
• Promosi tempat penjualan Senyumuslim dengan melakukan:
 Penyebaran dan penempelan brosur ditempat yang ramai lalu lintas orangnya atau di wilayah komunitas muslim.
 Pemasangan iklan d media cetak atau elektronik lokal seperti iklan radio/bulatin jum’at
• Melakukan Bazar/pameran yang berkerjasama dengan :
 Pengurus masjid/remaja masjid/mobil
 Rohis kampus perguruan tinggi
 Rohis sekolah (SMU/SMP)
 Rohis di instansi atau gedung perkantoran (pengajian kantor/pabrik)
 Organisasi islam/massa lainnya
 Majelis ta’lim
 Kanvasing (direct selling)
• Website www.senyumuslim.com
• Penyisiran wilayah di sekitar outlet penjualan
• Mengadakan kegiatan/acara seperti bedah buku baru/best seller melalui penerbit/penulis/ustad,pengajian rutin,ruqyah/bekam seminar/pelatihan dll.
• Menjadi sponsor atau ticket box suatu kegiatan/acara yang potensial pesertanya banyak.
• Mengikuti pameran yang potensial.
• Data base pelanggan melalui card member dan menawarkan buku baru/best seller kepada pelanggan.
d) Kebijakan distribusi
Pendistribusian buku-buku islam dilakukan secara langsung dari penerbit ketoko buku Senyumuslim lalu ke konsumen dengan menggunakan angkutan darat misalnya mobil.

BAB II
ASPEK TEKHNIK DAN TEKHNOLOGI

A. Pemilihan dan Perencanaan Produk
Toko buku Senyumuslim menjual beberapa produk. Namun ada produk yang diutamakan penjualannya. Berikut ini tabel yang menunjukan produk yang lebih baik diutamakan.
Buku Islam/Majalah Obat Herbal Kaset/VCD Accessories Minyak Wangi
Konsumen 7 7 5 4 6
Pasokan 8 8 7 2 5
Transpot 8 4 4 5 0
23 19 14 11 11
Dari tabel tersebut menunjukan bahwa buku/majalah islam mempunyai total nilai yang lebih tinggi daripada produk-produk lain. Maka toko buku Senyumuslim memberikan perhatian lebih pada penjualan buku/majalah islam. Namun, bukan berarti produk-produk lain tidak akan dijual buku/majalah islam.

B. Rencana Kualitas
Kualitas buku-buku islam tergantung pada kualitas penulis dan penerbit. Maka toko buku islam berkualitas baik dan best seller.

C. Pemilihan Tekhnologi
Pada saat ini toko buku Senyumuslim belum memiliki tekhnologi yang berarti dalam penjulan buku-buku islam. Rencananya toko buku Senyumuslim ingin mengadakan komputerisasi operasioanal toko.
D. Perencanaan Letak Toko
E. Perencanaan Tata Letak (Layout)
F. Perencanaan Kapasitas dan Jumlah Penjualan
Kapasitas dan jumlah penjualan buku-buku islam yang mungkin ditawarkan di toko buku Senyumuslim sekitar 500 buku dengan 30 judul dan berjumlah 120 eksemplar.
G. Pengawasan Kualitas Produk
Toko buku Senyumuslim yang memiliki konsumen mayoritas mahasiswa UIN memiliki rencana pengembangan kualitas produk. Diantaranya rencana mau jadi distributor, ada sistem penjualan kredit untuk pelanggan saja, peningkatan promosi, komputerisasi operasional toko, diversifikasi produk penjualan mau ditambah fasilitas klinik kesehatan, perbaikan dan penambahan peralatan toko, Contoh rak buku. Sehungga toko buku Senyumuslim ini memiliki kualitas yang lebih baik lagi.

Jumat, 04 Desember 2009

going public

Prospek pertumbuhan dan perkembangan perusahaan ke depan selalu diiringi dengan meningkatnya kebutuhan modal suatu perusahaan. Modal tersebut digunakan untuk mendanai sejumlah pembelanjaan yang direncanakan dan dibutuhkan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang untuk berbagai macam aktivitasnya. Maka pihak manajemen akan berusaha untuk mencari tambahan dana baru. Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendaanan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam, umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan oleh perusahaan. Sedangkan alternatif pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang, pembiayaan bentuk lain atau dengan mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada publik atau sering dikenal dengan go public (Umbara, 2008). Dana yang didapatkan dari kegiatan go public dapat digunakan untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur permodalan dan divestasi (Rodoni, 2008: 44). Go public juga dimaksudkan untuk memperkuat modal kerja perusahaan (Suyatmin dan Sujadi, 2006 : 11)

Going public adalah jenis transaksi ketika saham dari suatu perusahaan tertutup ditawarkan untuk pertama kalinya kepada masyarakat luas, maka perusahaan tersebut dikatakan masuk bursa. Transaksi dilakukan dengan cara menerbitkan saham biasa pada penawaran perdana (Initial Public Offering – IPO) yaitu saham perusahaan yang dijual pertama kali ke publik di pasar modal oleh perusahaan yang awalnya berbentuk perseroan terbatas (Brigham dan Houston, 2006: 86). Pasar untuk saham yang baru saja ditawarkan kepada publik disebut pasar penawaran perdana (Initial Public Offering Market) (Brigham dan Houston, 2006: 404).

Sebenarnya terdapat jenis saham biasa lainnya yang diterbitkan melalui pasar perdana. Saham biasa tersebut adalah saham baru musiman (seasoned new issues) ditawarkan oleh perusahaan yang sudah pernah menerbitkan saham (Brigham dan Houston, 2006: 86).

Pemilik perusahaan yang baru menerbitkan sahamnya berharap agar saham yang ditawarkan dapat terserap oleh pasar (para investor). Maka pemilik perusahaan yang telah disebut sebagai penerbit emisi/ efek (emiten) dituntut untuk bisa menunjukkan bahwa perusahaannya mempunyai prospek yang baik yang ditunjukkan dengan baiknya berbagai faktor internal perusahaannya. Faktor-faktor tersebut diantaranya arus kas yang baik, tingkat pertumbuhan yang baik, dan tingkat keuntungan yang baik pula (Suyatmin dan Sujadi, 2006: 11).

Perusahaan yang baru pertama kali menjual sahamnya ke pasar saham yang belum pernah tercatat di bursa saham maka harga sekuritasnya belum diketahui sehingga laporan keuangan yang disertakan dalam prospectus merupakan informasi yang berguna untuk memperkirakan harga saham tersebut (Sumani, 2007: 237). Selain informasi keuangan yang tercantum dalam suatu prospectus terdapat pula informasi non keuangan yang menggambarkan keadaan perusahaan pada saat IPO maupun proyeksi pada masa mendatang serta informasi terkait dengan penawaran perdana (Rochayani dan Setiawan, 2004: 107). Karena umumnya penanam modal (investor) pada saat penawaran umum perdana (IPO) memiliki informasi terbatas tentang emiten (pada awalnya masih perusahaan tertutup yang hanya memiliki private information) maka informasi yang diungkapkan dalam prospectus akan membantu investor untuk membuat keputusan yang rasional mengenai risiko dan nilai saham sesungguhnya yang ditawarkan emiten (Suyatmin dan Sujadi, 2006: 11-12). Secara tidak langsung, prospectus merupakan media promosi bagi perusahaan untuk menarik minat investor berinvestasi dengan membeli surat berharga yang ditawarkan (Rochayani dan Setiawan, 2004: 107).